Selasa, 10 Juli 2012

Dua tahun lebih berlalu. Dua minggu sudah tidak bertemu. Entah ada apa tiba-tiba semua terputus oleh waktu. Hingga suatu hari, ada sebuah lagu. Menampar dengan kata tidak akan menyerah. Terhenyak dan menghela nafas. Ini hanya sekian lagu yang berhasil memproduksi kegalauan tingkat tinggi. Menjual mimpi dan kata-kata imajinasi. Tapi, toh tertampar juga. Hingga akhirnya ada kesimpulan pendek. Mengikuti sang pembuat lagu, tidak akan menyerah. Sekali lagi, tidak menyerah. Sekali lagi mengemis hati kamu. Sekali lagi dari beribu-ribu sekali lagi sebelumnya, meminta kamu. Entah itu namanya balikan, atau namanya memulai. Intinya bukan disini, tapi di hatimu. Terlalu banyak kata di kepala, tapi tidak mengeluarkan bunyi apapun. Terlalu banyak pertanyaan, tapi tidak sinkron dengan jari. Yah, ini hanya akan menjadi sebuah hari lain yang diberi kata kunci galau. Kata yang menjadi agitasi murahan. Dan makin tanpa makna. Karena saya sebenarnya bukan galau. Tapi saya sakau. Sakau kamu. Jakarta, menjelang 1 bulan ulang tahunmu yang ke-32.

Tidak ada komentar: